1. Puisi dan Tarian Revolusi, 2020
Puisi adalah tarian sufi
Atau jiwa anarkis yang murni
Mengandung nada melankolik
Atau nada-nada keresahan
Sama seperti lagu-lagu Linkin Park, The Beatles, Oasis, Nirvana, One Ok Rock, Joan Baez dan John Denver
Atau di sela-sela kalimat revolusi yang indah,
Keras
Marah
Yang harmoni.
Puisi adalah ekspresi jiwa yang abadi
Ia adalah kalimat yang tergesa-gesa dalam menuangkan sebuah syair
Lalu penyair adalah orang yang jujur
Peka
Emosional
Kadang pula tempramental
Tapi demi menciptakan puisi yang hidup
Kadang gairah pemberontakan diperlukan
Puisi adalah revolusi kesadaran
Ia adalah ledakan granat
Ia juga adalah pekik pemberontakan
Atau darah perjuangan
Atau realitas yang sepenuhnya harus dilampiaskan
Ia adalah kalimat pembebasan
Kalimat penghayatan
Dari segala cengkraman alam
Penat
Jenaka
Bosan
Dan risau
Di hadapan dunia yang telanjang,
Kita diam-diam dan saling berbisik pada sebuah "kegaguman"
Dalam sebuah buku puisi yang lusuh, bau namun tetap di dekap dan di cintai
Dan puisi adalah tarian-tarian sajak yang bergema pembebasan,
Ia adalah tarian revolusi kesadaran
Sial, aku jatuh cinta.
2. Ciputat dan Gema-gema Pembebasan, 2021
Terpujilah Anarki,
Bahwa Ciputat adalah dunia Anarki
Ada gema-gema pembebasan
Yang menganga di pinggir jalan
Ia bernama Sangkan, atau Joker, atau Kopi Menteng, Lawson, Basecamp Caffe, Lapmi, atau disela nafas Kos-kosan yang berantakan
Manusia-manusia yang rindu akan pembebasan
Berdalih dan lapar akan intelektual
Mencari keraguan dan pencarian diri sendiri
Yang tersaji dalam secangkir kopi bernama Kapal Api
Yang sengaja ditumpahkan oleh ideologi bernama Piush, Diskotik, Kayamas, Anarky Feminist, Rontal, atau ocehan ideologi lain yang merasuk dalam rongga-rongga kehidupan yang kedinginan
Bung, ini adalah revolusi kebebasan
Kita harus merayakannya dalam perjamuan
Atau bacaan kitab-kitab agama
Meriuhkan seluruh nafas pembebasan.
Oh, Tuhanku yang Anarkis,
Ciputat adalah seluruh sabdamu yang sempurna
Seluruh sabda kehidupan yang sangat sederhana
Tempat pencarian
Tempat pulang
Tempat yang diam-diam tersemat kerinduan
Ciputat, adalah gema-gema Pembebasan
Sial, aku jatuh cinta!
3. Kau tak tahu si Penyair?, 2021
Kau tak tahu si Penyair?
Arungilah tiap bait demi bait puisinya
Kau tak tahu si Penyair?
Ia adalah hamparan samudera yang kau lihat dan temui di setiap jengkal alam yang kau lalui
Kau tak tahu si Penyair?
Ia adalah orang yang terburu-buru saat mandi ketika ide puisinya datang mengalir
Kau tak tahu si Penyair?
Ia adalah orang paling munafik yang senang bersenda gurau atau berpesta pora dengan duka cita lewat bait-bait atau tulisan kemerdekaannya
Kau tak tahu si Penyair?
Ia orang yang senang menyendiri dan berpikir di setiap sudut ruangan
Kau tak tahu si Penyair?
Ia adalah orang yang gemar merawat buku, walaupun tak semua buku ia babat habis
Kau tak tahu si Penyair?
Ia adalah makhluk tanpa batas yang sangat romantis pada ke-irrasionalan
Kau tak tahu si Penyair?
Ia mengakui sebagai nada paling melankolik di antara nada-nada lain
Kau tak tahu si Penyair?
Ia adalah makhluk yang kebingungan, senang melakukan pencarian ke arah kedamaian
Kau mana tahu si Penyair
Ia senang berbisik pada sabda-sabda alam
Kau mana tahu si Penyair
Ia orang paling skeptis kecuali pada cinta, walaupun cinta selalu membuatnya menjadi skeptis
Kau mana tahu si Penyair
Ia adalah makhluk kebimbangan yang diterjemahkan dalam bahasa-bahasanya yang sepi
Kau mana tahu si Penyair
Ia adalah orang yang paling peka, emosional, kadang pula marah dalam menumpahkan kata-kata
Kau mana tahu si Penyair
Ia adalah orang yang senang menyendiri di antara keramaian yang lalu-lalang
Kau mana tahu si Penyair
Karena kau tak mau dan tak mengerti sang Penyair.
Komentar
Posting Komentar